Tuesday, November 12, 2013

Siapa Salah? - Kamu Salah!

*sighs*

What a day! No wonder sekumpulan manusia di muka bumi ini sering kali mengumandangkan frasa "I hate Monday!". Nggak gue nggak akan pro maupun kontra sama frasa tersebut, kurang lebih karena gue percaya Monday kaya hari-hari lainnya aja, nggak ada yang spesial ataupun bertuah mungkin apesnya karena si Monday letaknya setelah weekend berakhir.

Oke daripada ngalor ngidul nggak jelas ceritanya hari ini gue lumayan nggak fit dan harus ke sesuatu tempat untuk tanda tangan kontrak kerja, tapi pas mau tanda tangan ternyata satu gedung mati lampu cakep emang dan alhasil gue disuruh kembali pulang dengan hasil nihil. Singkat kata aktivitas yang gue jabarkan terlihat sepele memang, tapi here's the problem came from: gue panik dan alhasil nggak mandi ke tempat tanda tangan kontrak, minta tolong tetangga untuk anterin gue ke tkp berhubung gue belum bisa mengendari apapun belajar mobil baru berani gigi satu dan dua  dan jadilah gue naik motor digonceng oleh anak tetangga gue :D thanks to Dita! Setelah sampai di tkp hasilnya nihil karena mati lampu dan gue diberitakan harus kembali besok pagi-pagi sekali untuk tanda tangan kontrak :(.

Diperjalanan pulang gue menimbang-nimbang dan berpikir keras,
jujur aja gue kesel karena gue yang ceritanya kurang sehat ini merasa dikerjain dan jarak antara tkp dan rumah gue nggak begitu deket dan nggak begitu jauh. Gue mulai membatin mempertanyakan ini semua salah siapa? salah si Monday apa salah gue, apa salah temen gue, apa salah orang kantor, apa salah otak gue apa salah siapa? Setelah berpikir cukup lama dan hasilnya tetap nihil, gue menyadari dari kasus ini nggak ada yang perlu disalahkan. Simply because they don't deserve to be blamed.

After saying "thank you Dit :)" gue menghabiskan waktu untuk browsing youtube, cek sosial media, ngobrol sama nyokap, dan nonton berita, dari semua kegiatan itu tak terkecuali semuanya ada unsur 'salah-salahan' 'judgement' dan 'hating'. Masih inget kasus Miley Cyrus yang mendadak berubah secara drastis? Masih inget last time lo benci atau nggak suka sama orang simply because you have no reason to like them? Masih inget kapan lo ngomongin orang di belakang karena  mereka nggak sesuai dengan 'yang seharusnya'? Atau masih inget last time lo blame on someone atas kesalahan yang jelas-jelas lo tau bukan mereka yang salah tapi lo juga nggak mau disalahin karena juga bukan lo yang salah?

Yep! Pasti kejadian tersebut nggak mungkin lebih dari seminggu yang lalu. Gue nggak suci, gue juga pernah dan mungkin sering melakukan hal-hal barusan yang gue tulis di atas, tapi justru lewat tulisan gue ini, gue pengen bangun awareness gue dan siapapun yang baca blog ini untuk lebih neutral dan lebih make sense lagi, kalau beruntung lebih mature lagi. 

source

# Case 1 - Miley Cyrus
Gue tau banget doi artis punya fans pasti juga punya haters. Yes Haters, entah mengapa alam bawah sadar kita bereaksi lebih cepat daripada alam sadar kita. Kita cenderung langsung nge-judge orang itu 'bitchy' 'sluty' atau apalah kata-kata kotor yang membuat haters puas ngebuat sang artis insecure. Justru disinilah ma-salah-nya, kita bukan siapa-siapanya Miley, kita nggak tau what she's been through, you're not on her shoes to see the point where she sees. She has the talent, nobody freaks out, she changes and everybody start giving a fuck. Saran gue coba nonton the Ellen show episode Miley di-interview, mungkin kita akan jauh lebih respect apa yang orang lain lalui dalam hidupnya kemudian membuat keputusannya sendiri. As long nobody got hurt, gausah menghina, if you don't have something nice to say, just keep quite :). Fyi: gue bukan fans-nya Miley Cyrus

# Case 2 - Hating for No Reason
A: "Njiirr, gue nggak suka banget sama si C!"
B: "Kenapa?"
A: "Nggak tau, ya nggak aja."
Kasus yang ini yang lebih ngelawak lagi, gue sendiri juga pernah melakukan kasus ini dan justru disini gue pengen lebih memperbaiki mind set gue dan kita semua dengan mulai berpikir netral dan mulai mentertawakan diri sendiri atas ketidakjelasan alam bawah sadar kita. Gimana enggak? Kalau dipikir kok bisa se-random itu sih nggak suka sama orang? haha tapi nggak bagus loh terus-terusan mengembangkan pikiran seperti ini, apalagi kalau udah keburu jadi kebiasaan :((. So far goal gue untuk berusaha melihat orang dengan cara pandang yang netral mulai menghasilkan hasil yang baik, dan seiring berjalannya waktu yeah well kita bisa lihat lah how they treat you, but then again if they ended up treat you badly like really really badly but you don't have something nice to say, just keep quite just say the fact instead (if someone ever asks, incase) XD lol.

# Case 3 - Hating Because You're Not 'Like The Others'
Pernah ngerasa di-bully? pernah jadi outcast? Misfit? or Underdog? Tenang ini bukan tag line iklan Gue pernah dan masih ngebekas banget pengalaman ini. To be honest justru pengalaman inilah yang membuat gue mudah membela orang-orang yang di-underestimate, atau mungkin dikucilkan karena dianggap 'tidak sama' oleh yang lain. I've been there and everytime I see that situation all over again with different subject being bullied, gue akan suka rela mendekati dan menjadi motivator untuk ngebangun self-esteem orang tersebut yang menjadi korban bully. Bully di era moderen bukan hanya dihina secara verbal/langsung atau dikeroyok, tetapi as simple as treating them in different way and not respecting what they've done or said. Bully dijaman sekarang lebih sadis karena once you are different than what it 'suppose' to be, lo bakal dijauhin. Please please guys bully is never the solution of your own mental/social disorder. Dewasa ini perbedaan dianggap penyimpangan dan ketidakseragaman dianggap kesalahan :( how sad.

# Case 4 - Blaming One
This is the easiest part to avoid problem isn't it? Melemparkan kesalahan, melempar tanggung jawab kayanya part yang paling mudah dari suatu kesalahan/tugas, main tunjuk-tunjukan, tuduh-tuduhan bukan hal yang asing bukan? Pasti kita semua pernah get through this phase! Pernahkah kita mikirin impact jangka panjangnya buat yang disalahin? esp. when they don't deserve to be blamed. Mereka mungkin bisa kena hukuman, tidak dipercaya atau dikasus besar mereka bisa dituntut dan masuk penjara. Guys singkat kata coba deh kita mau humble dikit untuk introspeksi diri kita sendiri, kita paling tahu dan mengerti kedalaman dan kemampuan serta ego diri kita masing-masing, yuk jadi bijaksana untuk menarik garis dimana jika memang tidak ada yang salah nggak usah disalah-salahin, atau jika ada yang salah coba diomongin baik-baik, dan jika memang diri kita sendiri yang salah, minta maaf dan mengakulah, coba man-up dan take the responsibility of being adult!

Oiya Guys, ada sedikit solusi untuk tema kita dalam blog post kali ini dari Capital Cities!
Please enjoy the song <3

Love Shan-

No comments:

Post a Comment